16 Juli 2007

Cium Pantatku

Sepasang suami istri baru saja mengalami kecelakaan yang mengerikan, sehingga sebagian wajah si istri mengalami luka bakar yang parah.

Dokter mengatakan bahwa ia tidak dapat melakukan operasi plastik dengan mengambil sebagian kulit bagian tubuh yang lain dari si istri karena badan si istri terlalu kurus.

Karena begitu mencintai istrinya, sang suami menawarkan untuk mengambil sebagian kulit tubuhnya untuk keperluan operasi plastik istrinya. Akan tetapi bagian tubuh yang menurut dokter paling sesuai hanyalah bagian pantat.

Dengan berat hati akhirnya mereka menyetujui operasi tersebut. Namun mereka berpesan agar dokter merahasiakan hal itu.

Setelah operasi selesai, semua orang terkejut karena wajah wanita itu bertambah cantik.

Pada suatu hari saat mereka sedang berduaan, sang istri berkata kepada suaminya, "Terima kasih sayang untuk semua yang telah kau lakukan untukku. Aku tak dapat membalas semua kebaikanmu."

Suaminya menjawab, "Sudahlah... tak perlu kau pikirkan, saya sudah cukup senang ketika melihat ibu dan teman-temanmu selalu mencium pipimu."

Sumber: Milis itb77@bhaktiganesha.or.id, 16 Juli 2007 17:02

15 Juli 2007

Akibat Kenaikan Rekening Listrik

Satu pasangan muda sangat bersukacita ketika mengetahui bahwa sang istri sedang hamil muda. Namun sebelum mendapat kepastian dari dokter, mereka sepakat untuk merahasiakan kehamilan tersebut.

Istri: "Pa, nggak usah diomongin dulu ya... takut gagal. Kan nggak enak kalo udah diomong-omongin."
Suami: "Oke deh, Ma. Janji nggak bakalan diomongin sebelum ada konfirmasi dokter."

Tiba-tiba seorang karyawan PLN datang ke rumah mereka untuk menyerahkan tagihan berikut denda atas tunggakan rekening listrik mereka bulan yang lalu.

Karyawan PLN: "Nyonya terlambat 1 bulan."
(Sang istri menangkapnya: “Nyonya terlambat datang bulan.”)
Istri: "Bapak tahu dari mana....? Papa...... tolong nih bicara sama orang PLN ini....!"
Suami: "Eh, sembarangan... Bagaimana anda bisa tahu masalah ini?"
Karyawan PLN: "Semua tercatat di kantor kami, Pak."
Suami (tambah sengit): "Oke, besok saja saya ke kantor Bapak untuk menyelesaikan masalah ini!"

=== Besokannya……===

Suami: "Bagaimana PLN tahu rahasia keluarga saya?"
Karyawan PLN: "Ya tahu dong, lha wong ada catatannya pada kami!"
Suami: "Jadi saya mesti bagaimana agar berita ini dirahasiakan, Pak?"
Karyawan PLN: "Ya mesti bayar dong, Pak !"
Suami (sialan gua diperes nih!): "Kalau saya tidak mau bayar, bagaimana?"
Karyawan PLN: "Ya punya Bapak terpaksa kami putus...."
Suami: "Maknya di kupyak...? (heran bercampur sedih) Lha, kalo diputus....nanti istri saya bagaimana...?"
Karyawan PLN: "Kan bisa pakai lilin."
Suami: Jangan main-main ya.....
Karyawan PLN: Saya tidak main-main, Pak. Tetangga dan saudara saya saja, tidak mau bayar punyanya saya putus...
Suami: Kalau begitu, mereka tidak bisa punya anak?
Karyawan PLN: Wah, malah tambah banyak, Pak...
Suami: Oh ya,.... kalau gitu putusin aja deh saya punya... Saya pengen punya anak banyak. Tapi gak sakit kan...?
Karyawan PLN: Baik Pak, besok kami putus. Dijamin gak sakit deh....

Sumber: Milis itb77@bhaktiganesha.or.id, 12 Juli 2007 15:38

13 Juli 2007

Di sini Gelap

Pak Adinata lebih sering menghabiskan waktunya di kantor dan tugas ke luar negeri daripada menemani Lisa, sang istri yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dan David, anak satu-satunya yang baru berusia 12 tahun.

Pada hari kerja, sementara Pak Adinata berada di kantor dan David berada di sekolahnya, biasanya Lisa tinggal di rumah dengan hanya ditemani Mbok Yati yang sudah menjadi pembantu di rumah mereka selama 5 tahun terakhir.

Mungkin karena kesepian, diam-diam ternyata Lisa mempunyai seorang pacar gelap yang mengunjunginya saat jam kerja agar tidak kepergok Pak Adinata.

Untung Mbok Yati bisa diajak kerja sama untuk menjaga rahasia ini setelah mendapat kenaikan gaji secara mendadak sebesar 25%. Lisa dan pacar gelapnya biasanya menggunakan kamar David untuk bermesraan agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Pak Adinata jika ia tiba-tiba pulang lebih awal.

Suatu hari, seperti biasanya sang pacar mengunjungi Lisa dan tanpa buang waktu lagi mereka langsung menuju ke kamar David. Si David kebetulan hari itu pulang agak cepat dan masuk ke rumah tanpa diketahui Lisa maupun Mbok Yati.

Melihat mamanya berjalan menuju ke kamarnya sambil menggandeng mesra seorang pria yang bukan papanya, segera saja David sembunyi di lemarinya.

Adegan mesra pun berlansung di ranjangnya sementara si David mengintip dari celah pintu lemari.

Tiba-tiba terdengar Mbok Yati mengetuk pintu kamar sebanyak 3 kali, menandakan bahwa Pak Adinata pulang secara tiba-tiba.

Tanpa pikir panjang lagi, langsung saja sang pacar masuk ke lemari dan bersembunyi di situ. Melihat si David berada di situ, sang pacar kaget bukan main, namun tidak berani bersuara sedikit pun.

Sementara Lisa sibuk berpakaian, si David berbisik pada pacar gelap mamanya:

David: "Gelap ya di sini..."
Pacar: "Iya.."
David: "Saya punya bola kaki nih..."
Pacar: "Bagus..."
David: "Mau beli?"
Pacar: "Nggak.."
David: "Papa saya baru saja pulang, sedang masuk ke rumah tuh.."
Pacar: "Oke..oke.. mo jual berapa duit?"
David: "500 ribu..."

Singkat cerita, Pak Adinata akhirnya kembali ke kantor dan sang pacar gelap pun pulang dengan selamat.

Beberapa minggu kemudian, kejadian yang sama terulang lagi, dan si David kembali berada di dalam lemari bersama pacar gelap mamanya.

David: "Gelap ya di sini..."
Pacar: "Iya."
David: "Saya punya sepatu bola nih..."
Pacar: "Berapa duit?"
David: "750 ribu..."
Pacar: "Oke."

Akhirnya, setelah berbulan-bulan sibuk bekerja, Pak Adinata mengambil cuti beberapa hari untuk menemani Lisa dan si David.

Adinata: "David, siapin bola dan sepatu bola kamu, hari ini kita ke Senayan main bola..."
David: "Nggak bisa Pa, bola dan sepatu bolanya udah saya jual..."
Adinita: "Dijual berapa duit?"
David: "1 juta 250 ribu, Pa!"
Adinata: "Yang benar saja kamu, masak sepatu butut dan bola bekas tambalan begitu kamu jual semahal itu! Itu namanya menipu teman! Hari Minggu ini kamu harus ikut Papa ke gereja untuk membuat pengakuan dosa."

Akhirnya di hari Minggu mereka sekeluarga pun pergi ke gereja. Pak Adinata segera memberi tahu sang pastor untuk upacara ini dan agar ia bersiap-siap di bilik pengakuan dosa.

Si David di suruh masuk oleh papanya dan pintu pun segera di tutup. Sebelum sang pastor mulai bicara, si David berkata:

David: "Gelap ya di sini..."
Pastor: "Ah.. jangan basa-basi lagi, kamu mau minta berapa sekarang?"

Sumber: Milis itb77@bhaktiganesha.or.id, 12 Juli 2007 15:23

Lelucon Terbaru